Beberapa hari setelah dari Cilegon seorang temanku yang juga dosen di kampus ISTN mengajakku maen kekampusnya untuk sharing tentang GNU/Linux dengan mahasiswanya. Sabtu 22 September 2012 jam 9 aku sepakat untuk maen kesana. Alhamdulillah tiba di lokasi ngak telat. Merasakan naik kereta lagi, sempat bernostalgia sejenak dengan jalur kereta yang mengantarku menjadi magister komputer.

Alhamdulillah acara ini dapat dukungan CD Ubuntu 12.04 LTS dari kominfo. Pada kesempatan ini aku memutuskan meminjam salah satu laptop peserta ta pake buat menampilkan presentasiku dengan usb live. Lancar dan tidak ada kendala teknis, semua bisa disajikan dengan baik. Colokin pointer usb juga langsung berfungsi, hahahaa.. untung semua berfungsi dengan baik. Langsung memberi bukti bahwa menggunakan GNU/Linux dengan distro Ubuntu sudah sangat mudahnya.

Memperlihatkan teknik yang paling mudah memulai mencoba menggunakan Ubuntu dari lingkungan pengguna yang terbiasa menggunakan os window bajakan plus aplikasi-aplikasi bajakan lainnya. Seperti biasa mengambil satu orang peserta untuk demo instalasi di laptop tanpa harus takut kehilangan data-data yang ada. Baru pertama kali ketemu netbook MSI, hajar live usb jalan dengan baik akhirnya bisa menginstall juga anaknya.

Pikiran awalku kegiatan ini hanya sharing biasa ternyata jadi seminar yang melibatkan dua jurusan. Sedikit grogi soalnya didalam ada ibu/bapak dosen juga ternyata. Kejutan tapi itu mengajariku untuk selalu belajar mencoba mengatasi masalah dalam penyajian materi agar mudah di mengerti. Beberapa peserta ada juga yang pernah menggunakan GNU/Linux beberapa tahun yang lalu, kesan mereka GNU/Linux itu masih susah. Setelah mendengar pemaparan dariku rasa penasaran mereka kembali lagi.

Beberapa pertanyaan dari sesi diskusi termasuk berat dan butuh analisa lebih, satu pertanyaan memaksaku untuk ngeles pake logika tentang penyebaran mailware di android. Tapi syukurlah jawaban ngeles itu ternyata sudah tepat dan kena sasaran. Saking penasarannya setelah acara aku mampir ke tempat temanku pengoprek adroid untuk diskusi. Benar saja celah yang dimanfaatkan adalah menanam di aplikasi (teknik penyusupan trojan) dan kasus ini berlaku tidak hanya di lingkungan sistem operasi GNU/Linux. Kasus lama mah kalo ini, yang perlu di perhatikan adalah bagaimana sebagai enduser menginstall aplikasi selalu mengambil dari repositori resmi.

Iih diajakin foto bareng ama pejabat2 fakultas, pake sesi khusus malah.
Terima kasih buat ibu Neny yang uda ngajakin masuk ke ISTN, terima kasih kepada panitia kenangan-kenangannya. Senang bisa sharing di kampus kalian, semoga lain waktu bisa mengisi materi yang kelas berat.